JAKARTA – Pemerintah telah sukses memblokir sebanyak 5.000 rekening perorangan maupun kelompok terkait kasus judi dalam jaringan atau online (Judol).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online Hadi Tjahjanto bilang uang dalam rekening judi online yang dibekukan aparat bisa masuk ke kas negara.
Pria yang juga menjabat Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM ini menjelaskan, proses perampasan aset di rekening ini bakal dilakukan lewat mekanisme pengadilan. Setelah rekening ini dilaporkan ke penyidik Bareskrim Polri, maka penyidik bakal membekukan rekening tersebut. Mereka punya waktu 30 hari mengumumkan pembekuan rekening itu.
“Setelah 30 hari tidak ada yang melaporkan, maka berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri, aset uang yang ada di rekening itu akan kami ambil dan kami serahkan pada negara,” ujarnya dilansir pada Jumat (21/06/2024).
Sebelumnya, Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi (PPATK) sudah memblokir sebanyak 5.000 rekening perorangan maupun kelompok terkait kasus judi dalam jaringan atau online.
Koordinator Kelompok Humas PPATK, Natsir Kongah, mengatakan pihaknya tidak bisa memastikan nilai transaksi yang ada pada 5.000 rekening yang diblokir itu.
“Tetapi kalau akumulasi sejak disampaikan pak kepala itu di kuartal pertama 2024 mencapai Rp600 triliun,” kata Natsir dalam diskusi bertajuk “Mati Melarat Karena Judi” pada, Sabtu 15 Juni lalu.
Ribuan rekening yang diblokir tersebut diketahui kebanyakan mengalir ke negara ASEAN, seperti Thailand, Filipina dan Kamboja.
Natsir mengungkapkan, sekitar 80 persen dari 3,2 juta pemain judi online yang telah teridentifikasi, rata-rata bermain di atas Rp 100 ribu. Profil yang bermain judi online itu pun bervariasi, mulai dari pelajar, mahasiswa bahkan sampai ibu rumah tangga.
“Ini yang cukup mengkhawatirkan buat kita sebagai anak bangsa,” katanya.
Laporan tentang judi daring menjadi bagian terbesar dari laporan transaksi keuangan yang mencurigakan yang diterima PPATK, yaitu 32,1%, kemudian penipuan berada 25,7% dan tindak pidana lain 12,3%, serta korupsi di 7%. Judi slot adalah permainan yang paling banyak disukai pecandu judi secara global.
Hal ini terlihat dari laporan survei QuitGamble.com, perusahaan layanan penanganan kecanduan judi. Selama periode Juni 2023-Januari 2024 QuitGamble.com menyurvei 3.320 pecandu judi dari berbagai negara yang menggunakan layanan mereka.
Sebanyak 83% responden pecandu ini bermain judi secara online, dan 73% memiliki masalah utang. Mayoritas atau 72% di antaranya juga mengaku kecanduan main judi slot.