JAKARTA – Kementerian Sekretariat Negara RI (Setneg) bekerja sama dengan Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) di Aula Serbaguna Gedung III, Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (07/08/2024).
Seminar Bakohumas kali ini menghadirkan lima nara sumber kompeten di bidangnya. Narasumber pertama yaitu Handoko Agung Saputro, Komisioner Komisi Informasi Pusat RI, memaparkan mengenai Cyber Goverment Public Relations (GPR) dan perlindungan data dalam meningkatkan keamanan dan kepercayaan di era digital saat ini.
Saputro menjelaskan beberapa tujuan dijalankannya Cyber GPR yaitu meningkatkan transparansi pemerintah, membangun kepercayaan masyarakat, dan menyebarkan informasi yang akurat dan relevan.
“Cyber GPR akan memudahkan badan publik dalam menyebarluaskan informasi melalui berbagai platform baik website maupun media sosial. Harapannya masyarakat akan mudah mendapatkan informasi serta peningkatan partisipasi publik dalam proses pengambilan kebijakan, keterbukaan informasi publik di era digital saat ini,” ujarnya.
Narasumber kedua menghadirkan Panji Wasmana dari Microsoft Indonesia yang menjelaskan mengenai Transforming Goverment Public Relation With Artificial Intelligence (AI). AI ini adalah hal yang baru dan belum pernah ada sebelumnya baik itu secara tesktual, angka perhitungan, gambar.
“Pada tahun 2021 masyarakat mulai heboh dengan AI. Ekspetasinya AI dapat sebagai menjadi salah satu tools dalam untuk memperkuat fungsi Pr bukan untuk menggantikannya,” katanya.
Narasumber ketiga Hartyo Harkomoyo, Direktur Informasi dan Media Kementerian luar Negeri (Kemenlu) yang menjelaskan mengenai transformasi global atas akses broadband dan network platform yang mempengaruhi hidup penduduk dunia.
Menurutnya peluang dan tantangan di era teknologi memperlihatkan pentingnya komunikasi publik dan peran media.
Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia, menjelaskan terkait urgensi digitalisasi dalam penguatan peran PR. Narasumber keempat tersebut menjelaskan mengenai Digital PR.
Digital PR ungkapnya dapat dipandang dari beberapa aspek. Misalnya visibilitas, dimana PR merupakan strategi komunikasi yang memanfaatkan platform digital untuk membangun dan menjaga citra.
“Sedangkan respon di era digital saat ini, Digital PR memainkan peran krusial dalam membentuk persepsi publik. Caranya dengan mengelola konten dan interaksi di media digital secara efektif, sehingga Digital PR memberikan berbagai keuntungan yakni peningkatan jangkauan audiens, peningkatan keterlibatan dan analisis yang mendalam mengenai efektifitas kampanye,” katanya.
Narasumber terakhir menghadirkan Eddy Cahyono Sugiarto, Head Bureau for Public Relations Ministry of State Secretariat, yang menuturkan bagaimana mendedikasikan layanan organisasi yang besar.
Sugiarto berpendapat bahwa era digital bukan sekedar mendigitalkan dokumen saja namun mengarah kepada mindset digital dan bussines digital.
Berkaitan dengan PR di era digital, Kemenpora meminta Eddy Cahyono Sugiarto menanggapi dampak positif perkembangan digital bagi pemuda. Sugiarto menjelaskan bahwa hal yang positif bagi anak muda di tengah perkembangan digital saat ini yang pertama adalah membangun mindset digital.
“Tugas kita bersama adalah mempersiapkan generasi muda kita untuk melek literasi digital, sehingga pemuda kita tidak akan terjebak hal-hal negatif atas kemanfaatan digitalisasi dan informasi yang pesat ini,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan Kementerian Sekretariat Negara RI Bakohumas selain para anggota Bakohumas yang berasal dari Humas Pemerintah di Kementerian dan Lembaga. Turut hadir sebagai narasumber Komisioner Komisi Informasi Pusat RI, Handoko Agung Saputra, Microsoft Indonesia, Panji Wasmana Direktur Informasi dan Media Kemenlu, Hartyo Harkomoyo, Perhumas, dan Head Bureau For Public Relations Ministry of State Secretariat, Eddy Cahyono Sugiarto.