Example floating
Example floating
banner 728x250
Berita

Kisah Hidup Penjual Slondok Asal Kulonprogo yang Berangkat Haji Tahun ini

0
×

Kisah Hidup Penjual Slondok Asal Kulonprogo yang Berangkat Haji Tahun ini

Sebarkan artikel ini
Pemudacoid

KULOPROGO – Ahmad Saifudin Rois (72) thn, seorang pedagang slondok asal Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, yang sukses berangkat haji tahun ini bergabung dalam kloter 46 Embarkasi Solo (SOC 46).

Kisah hidupnya, kini menginspirasi dan memotivasi berbagai pihak. Sehingga perlu dikulik, seperti apa perjuangan, ketabahan, kesabarannya hingga akhirnya mendapat keberkahan dipanggil ibadah haji. Berikut uraian singkatnya :

Slondok merupakan cemilan atau keripik gurih yang terbuat dari Singkong. Ahmad Rois menjalani profesi sebagai pembuat slondok sejak tahun 90 an. Dan, mendaftar haji pada 2011 berkat dorongan dari pelanggannya.

Ditemui di Embarkasi Donohudan, Jumat (24/05/2024), Ahmad Rois bercerita bahwa ia awalnya hanya memiliki uang Rp10 juta. Melihat kesungguhan Ahmad Rois, salah satu pelanggannya bersedia meminjamkan Rp15 juta untuk melengkapi biaya pendaftaran haji. Pinjaman itu ia lunasi selama beberapa bulan dari hasil penjualan slondok.

Perjalanan hidupnya tak selalu mulus. Pada 2012, ia mengalami kecelakaan lalu lintas yang parah. Mobil menabraknya dari belakang, mengakibatkan tangannya patah dan wajahnya cacat. Ahmad harus menjalani operasi untuk memulihkan kondisi fisiknya. Meski demikian, semangatnya tak surut. Ia tetap berjualan slondok untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sisanya ia tabung untuk berangkat haji.

Dengan tangan yang pernah patah dan wajah yang telah dioperasi, Ahmad Rois tetap memproduksi slondok dengan kapasitas 1 kwintal per hari. Slondoknya ia jual dengan harga Rp24.000 per kilogram dan dijual ke warung-warung dan pasar.

Ahmad Rois adalah modin di desanya. Tak heran, menjelang keberangkatannya ke Tanah Suci, para tetangga dan kerabatnya mengadakan silaturahmi untuk memberikan dukungan. Dari pertemuan itu, terkumpul uang saku sebesar Rp6 juta sebagai bekal (uang saku) Ahmad Rois selama menjalankan ibadah haji.

Ia mengungkapkan, rasa syukur dan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantunya.

“Ini adalah anugerah dan keberkahan dari Allah SWT. Saya sangat berterima kasih kepada pelanggan yang telah membantu saya mendaftar haji dan kepada tetangga yang memberikan dukungan moral dan finansial,” ujarnya.

Tekadnya untuk terus bekerja keras demi mencapai cita-citanya menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya. Kisah Ahmad Rois adalah bukti nyata bahwa dengan tekad kuat dan doa, semua rintangan bisa diatasi. Semoga perjalanannya menunaikan ibadah haji berjalan lancar dan kembali ke tanah air dengan membawa haji yang mabrur.

author avatar
pemuda.co. id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *