Example floating
Example floating
banner 728x250
BeritaNasional

Kemenag Telah Anggarkan Rp897 M Untuk Guru Non-PNS

6
×

Kemenag Telah Anggarkan Rp897 M Untuk Guru Non-PNS

Sebarkan artikel ini
Pemudacoid

JAKARTA – Kementerian Agama telah menganggarkan untuk insentif guru non-PNS sejumlah Rp 897.157.500.000 pada tahun 2025.

“Kementerian Agama telah menganggarkan dana untuk PIP (Program Indonesia Pintar), KIP (Kartu Indonesia Pintar), dan insentif guru non-PNS,” kata Nasaruddin dikutip dari keterangan resmi, Rabu (4/12/2024).

Selain itu, Kemenag juga menganggarkan Rp 7.228.964.013.000 untuk tunjangan profesi guru bagi guru dan dosen non-PNS. Kemudian untuk anggaran PIP sebesar Rp 1.956.197.487.000 dan anggaran KIP sebesar Rp 1.462.005.600.000.

Menurut Menag, kementeriannya terus berupaya mengusahakan peningkatan kesejahteraan guru sebagai pilar utama pendidikan. Dia juga mengatakan Kemenag terus berupaya mencetak prestasi di bidang pendidikan keagamaan meski dengan keterbatasan anggaran.

“Bahkan di tingkat madrasah, Insan Cendekia itu belum tertandingi sebagai urutan pertama sampai sekarang ini,” ujar Menag Nasaruddin.

Sebelumnya, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Thobib Al Asyhar megnatakan Kemenag berupaya menyelesaikan sertifikasi guru madrasah melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam waktu dua tahun.

“Kami saat ini sedang menyiapkan semuanya, termasuk koordinasi intensif dengan Kementerian Keuangan dalam pembiayaan, baik untuk pelaksanaan PPG maupun penyiapan pemberian tunjangannya,” kata melalui aplikasi pesan singkat pada Senin, 2 Desember 2024.

Menurut dia, saat ini terdapat 487.768 guru madrasah yang belum mendapatkan sertifikasi.

Kondisi guru madrasah sempat disorot oleh Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji.

“Bisa dibilang, keberadaanya tidak begitu mendapat perhatian pemerintah. Mereka ini diperlakukan seperti anak tiri dalam sistem tata kelola guru di Indonesia,” ujar Ubaid Matraji.

Salah satu masalah yang dihadapi oleh guru madrasah, menurut Ubaid, adalah antrean PPG yang begitu panjang. Akibatnya, kata dia, banyak guru yang belum tersertifikasi.

author avatar
pemuda.co. id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *