Example floating
Example floating
banner 728x250
Berita

17 Paguyuban Bakal Berpartisipasi dalam Festival Rimpu Mantika di Bima NTB

5
×

17 Paguyuban Bakal Berpartisipasi dalam Festival Rimpu Mantika di Bima NTB

Sebarkan artikel ini

BIMA – Sebanyak 17 Peguyuban daerah akan berpartisipasi dalam event Festival Rimpu Mantika di Kota Bima.

“Saat ini yang sudah terdaftar ada 17 Peguyuban daerah yang mendaftar menjadi peserta di kegiatan Festival Pesona Rimpu Mantika 2025,” ungkap Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Kota Bima, Buana Eka Putra, Selasa.

Dikatakannya, Peguyuban yang terlibat berasal dari berbagai etnis dan komunitas yang berdomisili di Kota Bima, seperti Medan, Ambon, Betawi, Sunda, Jawa, Bali, Lombok, Batak, Bugis, Padang, Manggarai, hingga Tionghoa.

“Keikutsertaan mereka bukan hanya menjadi simbol harmoni sosial, tetapi juga menambah kekayaan warna budaya dalam perhelatan tersebut,” jelasnya.

“Mereka hadir diwajibkan mengenakan Rimpu dan balutan Nggoli (Tenunan Khas Bima) saat mengikuti pawai. Selain itu, mereka akan menghadirkan suasana daerah asalnya saat acara bazar kulineran dan ekonomi kreatif (ekraf),” sambungnya.

Eka Buana menuturkan, festival ini akan melalui rute Paruga Nae hingga Lapangan Serasuba dan ini yang berbeda dengan tahun sebelumnya.

“Rutenya kita perpendek, karena kita ingin semua peserta sampai di garis finis di Lapangan Serasuba saat ba’da dzuhur. Tahun-tahun sebelumnya, peserta banyak yang tidak sampai di garis finis dan ada yang sampai saat ba’da ashar,” tandasnya.

Tak hanya peguyuban, ratusan elemen masyarakat lainnya juga berpartisipasi. Mereka terdiri dari organisasi masyarakat (Ormas), organisasi profesi, organisasi kepemudaan (OKP), BUMN, perusahaan swasta, lembaga vertikal, sekolah, perguruan tinggi, hingga komunitas-komunitas lokal.

Lebih lanjut Kabid Eka Buana menegaskan, dalam kegiatan ini peserta pawai budaya mengenakan busana khas Rimpu dan Nggoli yang menjadi ciri utama dalam festival ini.

“Mereka akan menampilkan aneka kreativitasnya dan di iringan musik tradisional Mbojo dan tarian kolosal, hingga kendaraan hias bertema adat dan budaya,” pungkasnya.

Selain pawai rimpu, kegiatan yang dilaksanakan 24-26 April ini dengan tema The Jewel Of Bima ini akan ada sejumlah acara hiburan, bazar kulineran dan ekraf di area Lapangan Serasuba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *