Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo memberikan apresiasi kepada Timnas Sepak Bola Indonesia yang telah berhasil mengalahkan Vietnam 3-0 dalam laga tandang lanjutan fase kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup F, Selasa (26/3). Apalagi kemenangan ini memecahkan rekor 20 tahun tak pernah menang di kandang Vietnam.
“Pastinya setiap prestasi yang dihasilkan kontingen kita, atlet kita, atau timnas kita, kita sangat bahagia. Karena ini menunjukkan bagaimana progresnya sangat baik,” ujar Menpora Dito kepada awak media seusai peluncuran Diskusi Publik #KlubBerkawan, Kamis (28/3) di Perpustakaan Habibie Ainun.
Menpora menilai para pemain baru yang bergabung melalui proses naturalisasi diaspora memiliki peran signifikan. Sehingga harapannya perjuangan Timnas Indonesia bisa berlanjut ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan kembali mencetak sejarah.
“Untuk para atlet diaspora, saya sampaikan pada saat raker dengan DPR, saat ini kita mempercepat naturalisasi. Kami ingin atlet-atlet yang kita naturalisasi ini benar-benar adalah diaspora, jadi memiliki keturunan langsung Indonesia,” terang Menpora Dito.
Bukan hanya sepak bola, apresiasi juga diberikan kepada atlet cabang olahraga (cabor) lain yang berprestasi seperti atlet bulu tangkis Indonesia yang meraih juara di All-England serta Swiss Open. Menurut Menpora, prestasi ini menunjukkan federasi-federasi olahraga seperti PSSI dan PBSI tengah bersemangat dalam memajukan prestasi olahraga nasional.
“Bulu tangkis juga harapannya bisa mendapatkan prestasi terbaik di Olimpiade. Jadi untuk masyarakat, ayo kita sama-sama dukung, berilah kepercayaan kepada kami, kepada federasi, juga kepada atlet dan pelatih. Semangat kami sama, kompak, dan juga semangat kami ingin memberikan yang terbaik untuk Merah Putih,” papar Menpora.
Lebih lanjut disampaikan, Kemenpora saat ini sedang mendata para atlet diaspora dari seluruh cabor yang ada. Data ini nantinya diberikan kepada federasi-federasi olahraga untuk bisa diproses sesuai kebutuhan dan rekomendasi pelatih.
“Jadi sifatnya Kemenpora menggalang informasi dan database diaspora sedunia yang memang half-blood-nya jelas Indonesia,” tegas Menpora Dito. (luk)