SUMEDANG – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappppeda) Kabupaten Sumedang Agus Wahidin mengatakan, langkah aksi penghapusan kemiskinan ekstrem sudah berjalan dengan penyiapan data.
Adapun data yang digunakan untuk sasaran penghapusan kemiskinan ekstrem adalah Data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Tahun 2023.
“Bappppeda sudah memproses data Regsosek dari Aplikasi SEPAKAT menjadi file berbentuk Microsoft Excel per kecamatan, yang selanjutnya diserahkan kepada masing-masing camat melalui Kasi Pemberdayaan Masyarakat/Sosial,” kata Agus.
Lebih jauhnya dikatakan, strategi penghapusan kemiskinan ekstrem pertama dilakukan dengan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) bagi usia nonproduktif (manula) sampai dengan Desember 2024 yang dikomandoi oleh BAZNas Sumedang.
“Sedangkan bagi usia produktif disalurkan menjadi tenaga kerja sesuai kemampuan yang dikomandani oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi,” terang Agus Wahidin.
Tak hanya itu, kecamatan dibantu Forkopimcam berkewajiban mencarikan pekerjaan bagi masyarakat miskin ekstrem yang produktif. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumedang terus berupaya untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem sebagaimana target di Tahun 2024 yakni nol persen.
“Bagi anak sekolah dari keluarga miskin ekstrem, akan dibantu oleh pihak sekolah dan Baznas sampai Desember 2024 untuk keperluan ongkos dan jajan sehari-hari,” imbuh Agus.
Ia menambahkan, Pemda Sumedang juga memberi tugas tambahan bagi seluruh kecamatan agar setiap orang yang masuk miskin ekstrem wajib diurus BPJS-nya yang dikomandoi Dinas Kesehatan.
“Setiap orang yang masuk miskin ekstrem juga wajib diurus Adminduk-nya yang dikomandani Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,” ucapnya.